Welcome

Bismillah ar-rahman ar-rahim
Assalamualaykum wr wb

Site ini berisi tentang prinsip universal dalam mengejar kekayaan,
diambil dari buku "Running to Riches" karya Didik Wijaya

Selamat membaca

Note: Cara membacanya anda bisa lihat dari categori
bagi yang ingin memiliki bukunya bisa di cari di toko buku di kota anda
bagi yang ingin membeli secara online. silakan hubungi www.escaeva.com
bagi yang ingin mendownload silakan klik disini

Thursday, May 1, 2008

Running To Riches BAB 3

Bismillah ar-rahman ar-rahim

Running To Riches

BAB 3
KEMANA ANDA AKAN BERLARI?

“The man who has done his level best... is a success, even though the world may
write him down a failure.”
- B.C. Forbes


Dalam lomba lari, Anda tidak akan bisa memulai kalau tidak tahu dimana
garis finish-nya. Sangat penting sebelum Anda berlari, Anda harus sudah tahu
kemana Anda melangkah. Di bawah ini saya menceritakan kembali cerita yang
saya dengar dari sebuah radio swasta. Tidak sama persis, tetapi intinya tetap
sama.
Anjing dan Jangkrik
Suatu hari seekor jangkrik sedang berjalan-jalan. Ia bertemu dengan seekor anjing
yang sedang bermain-main di taman. Anjing itu sedang bermain melompat
melewati rintangan. Anjing berlari dengan cepat dan melompat tinggi-tinggi
melewati semua rintangan. Jangkrik memandang kagum pada anjing. Jangkrik
mendekati anjing. “Aku ingin ikut bermain, boleh tidak?”, jangkrik bertanya pada
anjing.
Anjing menoleh pada sumber suara. Seketika ia tergelak. Tertawa keras-keras
sampai berguling-guling di tanah. Anjing menjawab “Boleh saja, tapi tidak mungkin
kamu bisa. Tidak mungkin kamu sanggup melompat seperti aku” Sekali lagi anjing
tertawa, tapi kali ini sambil bercucuran air mata saking gelinya. Melihat anjing
meremehkan dirinya, si jangkrik marah,”Pasti aku bisa. Kalau tidak percaya mari
kita bertanding. Pasti aku menang.”
“Baik.” Sambil menahan tawa, anjing setuju, “Pertandingannya begini, siapa yang
bisa melompati pagar taman ini, dialah yang menang.” Anjing menunjuk pagar taman
di dekat situ. “Setuju. Ayo kita mulai,” jangkrik menjawab dengan bersemangat. Ia
ingin memberi pelajaran pada anjing yang sombong.
Anjing memulai pertandingan terlebih dahulu. Anjing melesat cepat kemudian
melompati pagar dengan mudah. Kemudian giliran jangkrik yang mencoba
melompatinya. Setiap kali jangkrik melompat, jangkrik tidak pernah bisa
melompati. Ia hanya bisa melompat dan kemudian menabrak pagar tersebut.
Berkali-kali ia mencoba, tapi selalu gagal.
“Sudah kubilang kau tidak akan pernah bisa mengalahkan aku,” anjing berkata pada
jangkrik. Jangkrik tertunduk lesu mengetahui dirinya kalah. Jangkrik tiba-tiba
sadar, kemudian ia berkata pada anjing,”Ayo kita bertanding lagi. Tapi kali ini
aku yang menentukan lombanya. Pertandingannya adalah melompat di tempat. Tinggi
lompatan diukur dari berapa kali tinggi badan masing-masing pelompat. Yang paling
banyak adalah yang menang.” Anjing tersenyum,”Baik.”
Anjing dan jangkrik memulai pertandingan kedua. Anjing melompat terlebih
dahulu. Setelah diukur anjing hanya mampu melompat setinggi dua kali panjang
tubuhnya. Kemudian giliran si jangkrik melompat. Tinggi lompatan jangkrik
adalah 40 kali tinggi tubuhnya. Kali ini jangkrik yang menang.
Seperti jangkrik dalam cerita di atas, Anda yang harus menentukan sendiri garis
finish-nya. Bukan orang lain. Anda tidak berkompetisi dengan orang lain. Anda
yang menentukan berapa banyak yang ingin Anda capai. Apa saja yang ingin
Anda capai.
Anda tidak sedang berkompetisi dengan orang lain. Anda harus berkompetisi dalam bidang olah raga, musik, teknologi, atau bidang lainnya. Namun
berkompetisi dalam hal kekayaan adalah tindakan yang sia-sia. Anda boleh
saja memiliki tokoh panutan. Saya ingin kaya seperti Donald Trump, atau saya
ingin lebih kaya dari tetangga sebelah. Tapi perlu diingat, Anda tidak sedang
berlomba dengan mereka. Mencari tujuan hidup bersifat sangat personal. Anda
perlu menetapkan tujuan sendiri, sesuai dengan diri Anda, kemampuan Anda
- bukan kemampuan orang lain.
Sebelum Anda menetapkan tujuan, mari kita jawab dahulu pertanyaan berikut,
“Berapa banyak uang yang diperlukan untuk menjadi kaya ?” Jawaban dari pertanyaan
ini sangat relatif. Menjadi kaya memiliki ukuran yang relatif bagi setiap orang.
Beberapa orang membutuhkan lebih sedikit uang untuk merasa kaya. Beberapa
orang ada yang tidak pernah puas dengan kekayaannya. Menjadi kaya juga
memiliki pengertian yang berbeda untuk setiap orang. Pertanyaan di atas, akan
dijawab berbeda-beda oleh setiap orang. Beberapa orang mungkin mengatakan
bahwa ia kaya kalau bisa membeli apa yang diinginkan. Orang lain mengatakan
ia kaya kalau ia bisa berlibur keliling dunia.
Apapun jawabannya, semua sah-sah saja. Namun ada satu aspek yang tercermin
dari semua jawaban yaitu keamanan. Ini berarti Anda bebas dari kecemasan
terhadap masa depan, kecemasan terhadap kebutuhan-kebutuhan Anda, baik
sekarang atau nanti. Dengan demikian menjadi kaya, bukan hanya berarti
memiliki sejumlah uang tertentu, tetapi lebih kepada memiliki perasaan aman
yang hanya dapat diraih dari mengatur uang Anda dengan bijak. Sekarang, mari
kita lihat apa saja yang menjadi kebutuhan Anda saat ini dan nanti. Masingmasing
orang akan berbeda kebutuhannya.
Umur 20an
Pada umur ini biasanya Anda sudah selesai menyelesaikan kuliah, mulai bekerja,
dan mulai mendapatkan uang dari hasil keringat sendiri. Ada yang memulai
keluarga baru dan mendapatkan momongan.
- Biaya kuliah bila Anda membiayai sendiri
- Pernikahan
- Bulan madu
- Persalinan
- Furniture, elektronik dan isi rumah lainnya.
- Kebutuhan si kecil (susu, pakaian, mainan, imunisasi)
- Biaya hidup Anda (single atau bersama pasangan)
Umur 30an-40an
Pada umur ini biasanya Anda sudah memiliki karir yang tetap dan memiliki
keluarga sendiri. Pada periode ini juga sebuah keluarga juga memiliki pengeluaran
khusus seperti uang sekolah anak, liburan keluarga, membeli rumah, dll
- Pendidikan anak (Pra-sekolah, TK, SD, SMP, SMU, kursus/les)
- DP mobil dan cicilan
- DP rumah dan cicilan
- Liburan keluarga
- Renovasi rumah
- Biaya hidup seluruh keluarga
Umur 50an
Pada umur ini biasanya Anda akan memasuki usia pensiun. Dengan kemajuan
kesehatan saat ini, orang cenderung lebih cepat pensiun dan hidup lebih lama.
Pada saat ini biasanya kebutuhan hidup Anda sudah jauh berkurang. Beberapa
perencana keuangan mengatakan biaya hidup berkisar antara 70% - 75% dari
sebelum pensiun. Angka ini mengasumsikan kebutuhan uang setelah pensiun
akan berkurang. Misalnya disebabkan kebutuhan cicilan sudah tidak diperlukan
lagi (rumah sudah lunas), atau dana untuk pendidikan anak sudah tidak ada
lagi (anak sudah dewasa dan mandiri). Beberapa dari Anda barangkali malah
membutuhkan dana lebih setelah usia pensiun, misalnya untuk rekreasi dan
menekuni hobi. Beberapa kebutuhan yang muncul di usia ini antara lain :
- Pernikahan anak
- Kuliah anak
- Perawatan kesehatan
- Liburan
- Biaya hidup Anda dan pasangan
Mau-tidak mau, beberapa atau bahkan semua kebutuhan di atas akan Anda
hadapi. Cepat atau lambat Anda akan menuju ke sana. Kinilah saatnya Anda
menetapkan tujuan.
Banyak orang berargumentasi mengapa harus repot-repot menetapkan tujuan
secara detail. Anda bisa saja menetapkan “Saya cuma ingin kaya. Titik.” Namun
seperti telah disebutkan sebelumnya, pengertian kaya sangat relatif dan tujuan
yang tidak fokus akan sulit dicapai. Di bawah ini terdapat beberapa tips bagi Anda dalam menetapkan tujuan.
1. Spesifik pada tujuan Anda. “Saya ingin memiliki uang 1 miliar” lebih baik
daripada hanya “Saya ingin kaya”. Semakin spesifik semakin baik. “Saya
ingin memiliki mobil seharga 200 juta” lebih baik daripada “Saya ingin memiliki
mobil. Apa saja bentuknya, mereknya, pokoknya bisa jalan.” Dengan tujuan yang
spesifik, Anda akan lebih fokus pada tujuan tersebut.
2. Tetapkan tenggat waktu (deadline) untuk tujuan Anda. Kalau Anda tidak
menetapkan deadline, tujuan tersebut tidak akan tercapai. Mengapa? Terlalu
banyak yang harus Anda kerjakan dalam hidup Anda. Jadi hanya yang
memiliki deadline yang Anda rasa perlu Anda capai. Jangan terlalu khawatir
tenggat waktu tersebut meleset. Itu wajar terjadi. Pernahkah Anda berjalanjalan
kemudian Anda melihat satu restoran yang menarik. “Kelihatannya
enak. Ah, saya akan ke sana”. Anda sudah menetapkan tujuan. Tapi apakah
Anda menetapkan deadline kapan akan ke sana? Jika tidak, kemungkinan
Anda hanya akan melewatinya berkali-kali sambil ngiler. “Kapan-kapan aja
deh. Kalau sempat”. Jadi kalau Anda memiliki tujuan “Saya ingin memiliki
uang 1 miliar” tambahkan menjadi “Saya ingin memiliki uang 1 miliar di usia
50 tahun nanti”
3. Ingatlah cerita anjing dan jangkrik sebelumnya. Bila Anda menetapkan
tujuan, pastikan tujuan tersebut bisa tercapai. Jika tidak maka Anda bisa
setengah mati berusaha untuk mencapainya, saat itu Anda sudah putus
asa, dan kemungkinan meninggalkan tujuan Anda. Jangan terlalu muluk.
Tetapi jangan pula tujuan itu terlalu enteng, Anda bisa tidak bersemangat
dan meremehkan tujuan Anda sendiri.
4. Fokuslah pada satu tujuan terlebih dahulu. Anda barangkali memiliki
banyak sekali impian. Membeli mobil, membeli rumah, berlibur, sekolah
anak, dll. Kalau ditulis semua, satu buku tulis pun bisa kurang. Tetapkan satu
tujuan terlebih dahulu yang ingin Anda capai. Tetapkan prioritas. Kemudian
setelah tercapai baru berpindah ke tujuan yang lain. Keuntungannya
adalah saat Anda mencapai satu tujuan, Anda akan lebih bersemangat
untuk mencapai tujuan yang lain. Jika Anda memiliki dua ayam yang lepas
dari kandang, bagaimana Anda menangkapnya? Jika Anda mengejar duaduanya
sekaligus besar kemungkinan Anda tidak akan dapat menangkap satu pun. Lebih mudah jika Anda mengejar satu ayam lebih dahulu.
5. Anda dapat membagi tujuan tersebut dalam beberapa bagian, yaitu tujuan
jangka pendek, tujuan jangka menengah dan tujuan jangka panjang. Tujuan
jangka pendek contohnya adalah mempersiapkan pernikahan, bulan madu,
membeli perabot, membeli peralatan elektronik, membeli mobil baru.
Tujuan jangka menengah misalnya merencanakan untuk memiliki rumah
sendiri dan membiayai sekolah anak. Dan untuk tujuan jangka panjang,
misalnya Anda perlu merencanakan seberapa nyaman pensiun Anda, dan
barangkali di masa tua Anda ingin berjalan-jalan ke luar negeri.
6. Pastikan Anda selalu ingat dengan tujuan tersebut. Tulis di secarik kertas.
Gunakan huruf kapital yang besar. Tempelkan dimana Anda setiap hari
bisa melihatnya dari jarak jauh. Anda bisa menempelnya dimana saja, di
kamar, di pintu kulkas, di mobil, di atas TV, dimana Anda bisa melihatnya
dengan jelas, setiap hari. Itu adalah pengingat akan tujuan Anda. Jika
Anda ingin memiliki mobil, Anda bisa membeli miniatur mobil, taruh di
meja kerja Anda. Jika Anda ingin berlibur, pasang poster tempat liburan di
atas tempat tidur, sehingga Anda bisa melihatnya setiap malam. Pastikan
Anda memiliki tujuan yang selalu bisa Anda lihat setiap hari. Hal ini akan
membantu Anda memvisualisasikan apa yang ingin Anda capai ke dalam
pikiran Anda.
Setiap tujuan pastilah ingin tercapai dengan baik. Seiring dengan bertambahnya
waktu dan usia, secara periodik Anda sebaiknya melakukan revisi terhadap
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kalau perlu setiap hari Anda
mereview kegiatan Anda, apa yang perlu Anda kerjakan, terobosan apa yang
perlu dilakukan agar tujuan tersebut bisa tercapai.
Hidup ini memang tidak selalu mulus. Di tengah jalan kemungkinan terdapat
rintangan untuk mencapainya. Salah satunya apabila ada prioritas lain yang
perlu dilakukan sehingga uang yang ada terpaksa dialokasikan untuk hal lain.
Kemungkinan lain adalah kejadian tidak terduga, misalnya musibah, PHK, yang
bisa mempengaruhi tujuan Anda. Revisi tujuan Anda apabila diperlukan. Anda
bisa menetapkan waktu lebih panjang apabila diperlukan. Pilihan lain adalah
menurunkan kualitas tujuan Anda sehingga sesuai dengan Anda kondisi yang
sekarang. Kalau bisa pilihan terakhir ini jangan sampai dipilih. Tetap yakinkan diri Anda pada tujuan semula. Bertahan untuk menggapainya.
Apabila Anda sedang berlari menuju kekayaan, tetapkan garis finish Anda – apa
saja yang ingin Anda capai – dan pastikan bahwa Anda yang menentukannya.
Bukan teman, saudara, atau bahkan media, baik itu media cetak atau televisi.
Tetapkan yang terbaik untuk Anda. Hanya Anda yang tahu. Mungkin tujuan
Anda terasa menggelikan bagi orang lain, bukan apa-apanya bagi orang lain.
Tidak mengapa. Anda toh tidak berlomba dengan orang lain.

0 comments:

  © Blogger template 'A Click Apart' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP  

User-Agent: * Allow: /