Welcome

Bismillah ar-rahman ar-rahim
Assalamualaykum wr wb

Site ini berisi tentang prinsip universal dalam mengejar kekayaan,
diambil dari buku "Running to Riches" karya Didik Wijaya

Selamat membaca

Note: Cara membacanya anda bisa lihat dari categori
bagi yang ingin memiliki bukunya bisa di cari di toko buku di kota anda
bagi yang ingin membeli secara online. silakan hubungi www.escaeva.com
bagi yang ingin mendownload silakan klik disini

Thursday, May 1, 2008

Running To Riches BAB 14

Bismillah ar-rahman ar-rahim

Running To Riches

BAB 14
PANTASKAH
ANDA MENDAPAT PIALA?

With great power comes great responsibility.” This is my gift, my curse.
- Peter Parker ( Spiderman The Movie )


Sangat menyenangkan bila kita mendapatkan piala yang kita raih dengan
susah payah. Tetapi setelah Anda mendapatkan piala, hal ini tidak berhenti
sampai di sini. Inilah prinsip yang terutama setelah Anda mendapatkan pada
apa yang Anda minta. BERTERIMA KASIH. Bukan saja pada konsumen yang
membeli produk Anda atau pada perusahaan yang memberi Anda gaji. Tetapi
lebih dari itu Anda harus berterima kasih pada sumber berkat itu, silent partner
kita yaitu Tuhan.
Seringkali kita melupakan silent partner kita. Setelah kita mendapatkan uang,
kita memuaskan diri kita terlebih dahulu. Kadang kita hanya ingat kalau kita
lagi tidak punya uang. Setelah kita mendapatkan kekayaan, kita menghapuskan
hubungan dengan silent partner kita. Tidak salah bila kita berusaha untuk
mencari kehidupan yang lebih baik. Hal ini hanya akan menjadi problem jika
kita menghabiskan energi mencari kekayaan sehingga melupakan silent partner
kita.
BERSYUKURLAH pada yang diberikan, bahkan pada apa yang belum diberikan.
Baik itu untuk sedikit atau banyak hal yang kita terima. Pikiran yang berterima
kasih akan menghasilkan kepercayaan. Sangat mudah dimengerti, kalau kita tinggal dekat dengan sumber kesejahteraan, hal tersebut akan lebih mudah
diperoleh.
Bagaimana cara kita bersyukur ?
Rubah dan Singa
Ada seorang pria yang selalu berdoa untuk diberikan petunjuk bagaimana cara
sukses dalam hidup. Kemudian suatu malam ia bermimpi sedang berjalan menuju
ke dalam hutan untuk memperoleh pencerahan. Paginya ia berjalan memasuki
hutan dan berkeliling selama berjam-jam untuk mencari tanda-tanda yang bisa
menjawab pertanyaan yang sedang digelutinya. Ketika sedang beristirahat, ia
melihat seekor rubah yang tidak memiliki kaki berbaring diantara dua batu di
sebuah tempat yang nyaman. Pria itu bertanya-tanya bagaimana rubah buntung
itu bisa bertahan hidup. Ia menunggu sampai matahari terbenam. Saat itu ia
melihat seekor singa datang dan memberikan daging di depan rubah itu. “Ah,
aku mengerti,” pikir pria itu. “Rahasia sukses dalam hidup adalah percaya pada Tuhan
dan Tuhan akan memberikan apa saja yang aku butuhkan. Aku tidak perlu berusaha. Yang
perlu aku lakukan adalah pasrah sepenuhnya pada Tuhan-ku.” Dua minggu kemudian,
lemah dan kelaparan, pria tadi mendapat mimpi lain. Kali ini ia mendengar
sebuah suara berkata,”Manusia bodoh, jadilah singa, bukan rubah !”
Saya selalu ingat momen di dalam film Spiderman The Movie dimana saat
itu Peter Parker bertengger di pencakar langit dan sebuah narasi mengatakan
“With great power comes great responsibility. This is my gift, my curse.” Setiap piala
- berkat dari silent partner Anda - yang Anda dapatkan juga memiliki “kutukan”
di dalamnya. “Kutukan” ini berupa kewajiban. Silent partner Anda tidak pernah
memberikan sesuatu tanpa alasan.
Setelah Anda mendapatkan berkat yang begitu besar, sekarang saatnya Anda
bersyukur dengan mengembalikan uang yang Anda dapatkan. Anda hanya
menjaga uang itu. Jangan menunggu uang sisa untuk mengembalikan uang tersebut. Tetapi lakukan sebagai URUTAN PERTAMA di daftar belanja Anda.
Anda memiliki kewajiban untuk dunia ini. Ini merupakan tugas sebagai
seorang manusia.Silent partner kita memberikan kekayaan bukan hanya untuk
kita sendiri, tetapi untuk seluruh umat manusia. Sejatinya, satu-satunya tujuan
utama Anda memiliki uang adalah untuk membantu orang lain. Jika kekayaan
itu hanya diberikan untuk Anda, semestinya Anda bisa membawa kekayaan
Anda ke surga atau neraka saat Anda mati. Tetapi kenyataannya kita mati tanpa
membawa apapun. Pasti ada alasan di balik itu.
Jika saat ini Anda hanya menikmati apa yang Anda bisa beli untuk diri Anda
sendiri, mengapa tidak membagi sebagian dari uang Anda bersama dengan orang
yang membutuhkan? Jika ada orang kaya, ada juga orang miskin. Terang hanya
bisa terlihat kalau sekelilingnya gelap. Bantu orang lain – benar-benar orang
lain – bukan cuma teman atau saudara Anda. Atau bantulah menyelamatkan
lingkungan. Mungkin ini alasan Anda diijinkan menjadi kaya. Anda akan
menemukan kebahagiaan sejati. Tidak hanya Anda akan merasa lebih baik secara
mental dan spiritual, tetapi Anda juga membantu dunia ini lebih baik. Dan itulah
investasi terbaik yang bisa Anda lakukan.
Lakukan secara tulus, jangan mengharapkan uang tersebut akan kembali berlipatlipat
pada Anda. Lakukan karena Anda harus melakukannya. Itu saja.
Sebenarnya pada saat Anda memilih jalan yang Anda tempuh. Ada jalan lain
yang terbuka. Jalan ini adalah jalan yang istimewa. Jalan ini memang tidak
mulus, kelihatan tidak menyenangkan untuk dilalui. Jalan yang jarang dilewati.
Mother Teresa melalui jalan ini. Ia adalah seorang wanita yang nyaris tidak
memiliki kekayaan material, tetapi tidak diragukan lagi kekayaan pengalaman
dan spiritualnya. Dia memilih melayani Tuhan dan dengan demikian tidak
membutuhkan kekayaan material. Saya sering berpikir, kalau Mother Teresa
kaya, bukankah lebih mudah baginya untuk membantu orang-orang miskin
dan sakit. Tetapi jika ia kaya mungkin ia tidak menjadi Mother Teresa yang kita
kagumi.
Kadang kita membutuhkan kekayaan untuk mengetahui bahwa ada yang lebih
miskin dari kita. Tetapi kadang kekayaan itu membutakan kita dari segalanya.
Termasuk ada jalan yang lain yang terbuka. Apakah kita harus menunggu
sampai tua dan terengah-engah di garis finish baru kita mulai melihat jalan
tersebut? Lakukan sekarang kewajiban Anda, walaupun Anda hanya memiliki
sedikit. Seseorang mengatakan lebih baik hidup sebagai orang kaya daripada
mati sebagai orang kaya.
Duduk dan berpikirlah. Jika Anda benar-benar kaya sekarang dan uang tidak
menjadi masalah bagi Anda, Anda yang akan Anda lakukan? Kepada siapa Tuhan
akan memberikan kekayaan? Siapa yang berikutnya menjadi kaya? Apakah
Anda pantas mendapatkannya? Dapatkan Tuhan mempercayakan uangnya pada
Anda? Maukah Anda menanggung “kutukan” sebuah piala ?

0 comments:

  © Blogger template 'A Click Apart' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP  

User-Agent: * Allow: /