Welcome

Bismillah ar-rahman ar-rahim
Assalamualaykum wr wb

Site ini berisi tentang prinsip universal dalam mengejar kekayaan,
diambil dari buku "Running to Riches" karya Didik Wijaya

Selamat membaca

Note: Cara membacanya anda bisa lihat dari categori
bagi yang ingin memiliki bukunya bisa di cari di toko buku di kota anda
bagi yang ingin membeli secara online. silakan hubungi www.escaeva.com
bagi yang ingin mendownload silakan klik disini

Thursday, May 1, 2008

Running To Riches BAB 10

Bismillah ar-rahman ar-rahim

Running To Riches

BAB 10
CARILAH TUMPANGAN

Find your horse. Discover the direction the horse is going. Ride the horse in that
direction.
- Mcwilliams, Peter


Dengan kekuatan sendiri seringkali sangat sulit untuk mencapai tujuan. Jalan
yang Anda pilih dan tempuh mungkin bukan jalan yang bisa mendatangkan
banyak uang untuk Anda. Anda bisa saja berpindah ke jalan lain. Namun ada
cara lain. Ingat bahwa Anda berlari dalam perlombaan yang Anda tentukan
sendiri aturannya. Anda dapat menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan
Anda, termasuk mencari tumpangan yang bisa membawa Anda menuju garis
finish lebih cepat.
Al Ries dan Jack Trout dalam bukunya Horse Sense: The Key to Success Is Finding
a Horse to Ride menekankan perlunya Anda mempertimbangkan adanya faktor
eksternal yang bisa membantu Anda mencapai sukses. Seorang joki tidak hanya
bisa mengandalkan dirinya sendiri untuk mencapai garis finish, kuda yang
ditungganginya sangat menentukan. Anda perlu terbuka terhadap kekuatan
dari luar. Anda perlu mengetahui dimana dan apa saja tumpangan itu. Anda
bisa saja berlari dan menjalani sendiri, tetapi seringkali Anda akan menghadapi
kegagalan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk berhasil. Jika Anda
memiliki tumpangan, Anda bisa meminimalisasi kedua hal tersebut.
Tumpangan yang bisa Anda manfaatkan untuk mencapai kekayaan sangat bervariasi, mulai dari orang, pengetahuan dan mesin uang.
Anda perlu mencari seseorang yang bisa menjadi pendorong sukses Anda. Seseorang
yang akan menjadi mentor Anda untuk mencapai kekayaan. Jika ingin terbakar,
berusahalah sedekat mungkin pada api. Anda akan mudah menjadi orang sukses bila
berada di antara orang sukses. Semakin banyak orang sukses yang berada di dekat
Anda, semakin besar pula kemungkinan Anda untuk mencapai hal yang sama.
Anda mungkin ragu, bagaimana mungkin orang sukses mau menerima dan
membantu Anda. Cukup tunjukkan hormat dan ketulusan - bukan dengan
menjilat - maka mereka akan membantu Anda. Ada banyak orang sukses yang
low profile dan dengan senang hati membantu Anda.
Tumpangan ini bisa juga berwujud partner Anda. Seringkali lebih dari satu kepala
lebih baik dari satu kepala. Pilih partner yang bisa membantu Anda mencapai
tujuan Anda. Jika tidak, segera tinggalkan dan cari orang lain.
Tumpangan lain yang tidak kalah hebat adalah pengetahuan. Seringkali Anda
tidak memiliki kesempatan untuk memiliki mentor dan partner. Sebagai gantinya
Anda bisa mencari pengetahuan dari berbagai sumber, seperti buku, internet,
forum, milis. Gunakan secara optimal untuk memaksimalkan jalan yang Anda
pilih.
Terakhir, tumpangan yang perlu Anda pertimbangkan adalah mesin uang.
Supaya jalan Anda lebih mudah untuk mencapai garis finish, milikilah mesin
uang. Mesin uang di sini adalah sumber penghasilan lain di luar jalan utama
Anda.
Sebagian besar orang hanya memiliki satu sumber penghasilan. Cara terbaik
untuk menciptakan kekayaan adalah dengan memiliki beberapa buah sumber
penghasilan. Jika satu sumber hilang, masih ada yang lain untuk mendukung
hidup Anda. Robert G Allen menyebutnya dengan Multiple Streams of Income.
Orang yang hanya memiliki satu sumber bila kehilangan satu-satunya sumber
tersebut akan sangat berbahaya baginya.
Sumber penghasilan lain ini misalnya bisa Anda dapatkan dengan bekerja paruh
waktu atau mengerjakan bisnis sampingan. Sumber penghasilan dengan cara ini
sifatnya linear, Anda harus mencurahkan waktu, tenaga untuk mendapatkannya. Kadang Anda harus bekerja lebih keras untuk mendapatkannya. Kalau tidak
hati-hati bukannya dua income yang Anda dapatkan, melainkan tidak keduanya.
Ada mesin uang yang sifatnya berbeda. Mesin uang inilah yang harus Anda
dapatkan.
Mesin uang yang dimaksud adalah sumber penghasilan yang memungkinkan
Anda menggunakan sedikit waktu dan tenaga untuk mendapatkannya. Untuk
itu Robert G Allen memperkenalkan konsep residual income. Dengan residual
income Anda dibayar terus untuk hal yang sama. Do it once, earn many.
Ada banyak sumber penghasilan yang bersifat residual income yang bisa menjadi
mesin uang Anda, misalnya :
1. Royalti
2. Paten
3. Lisensi
4. Waralaba
5. Internet Marketing
6. Multi Level Marketing
7. Business Leverage
8. Investasi
Royalti dan Paten
Untuk mengerti konsep residual income ini, contoh yang paling baik adalah
royalti. Royalti adalah suatu persentase dari penjualan yang diberikan kepada
pencipta suatu produk. Biasanya royalti berkaitan dengan karya cipta. Seorang
musisi yang mengeluarkan album musik, akan terus mendapatkan royalti
selama album tersebut terjual di pasaran. Setelah musisi tersebut mengeluarkan
albumnya yang kedua, ia mungkin masih bisa mendapatkan uang dari album
pertama, walaupun ia sudah tidak lagi mengerjakannya.
Paten mirip dengan royalti, namun biasanya lebih berkaitan dengan penemuan,
atau ide yang memungkinkan proses produksi berjalan lebih baik. Anda
mungkin berpikir untuk mendapatkan paten Anda harus pintar atau genius
sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang mutakhir. Itu adalah pemikiran yang
salah. Penemuan tidak harus sesuatu yang canggih. Sesuatu yang sederhana bisa
menjadi sumber uang kalau memberikan sense of advancement bagi orang banyak. Sebagai contoh, kalau Anda sering membeli batu baterai sering terdapat alat kecil
untuk mengukur baterai masih baik atau tidak. Itu adalah ide yang sederhana,
yang kadang tidak terpikir oleh kita. Pembuatnya menjadi jutawan.
Lisensi dan Waralaba
Dengan membeli lisensi Anda memiliki hak untuk membuat dan menjual
produk lain di wilayah tertentu. Waralaba (franchise) hampir mirip dengan
lisensi. Perbedaannya adalah pemberi lisensi biasanya tidak ikut serta dalam
proses produksi dan penjualan (seperti beli putus) sedangkan pada waralaba
sebaliknya. Penjual waralaba biasanya ikut mengawasi proses produksi agar
sesuai dengan sistem yang sudah ditetapkan. Untuk membeli lisensi/waralaba
Anda harus mengeluarkan sejumlah uang tertentu.
Dengan sistem ini, baik pembeli dan penjual lisensi/waralaba sama-sama
mendapatkan keuntungan. Dengan membeli lisensi/waralaba - yang biasanya
adalah produk laku di tempat lain - pembeli lisensi dapat fokus untuk menjual
produknya, daripada repot memikirkan bagaimana membuat produk tersebut.
Sedangkan penjual lisensi / waralaba mendapatkan pasar yang lebih besar tanpa
mengeluarkan modal besar. Penjual lisensi juga secara rutin akan mendapatkan
pembagian keuntungan dari pembeli lisensi/waralaba.
Banyak orang berpikir bahwa hanya bisnis besar yang bisa dijual lisensinya atau
diwaralabakan. Ini adalah pemikiran yang salah. Semua bisnis bisa diwaralabakan.
Bahkan kalau Anda hanya memiliki warung atau gerobak jualan yang laku, itu
juga bisa dijual atau diwaralabakan.
Internet Marketing
Ada banyak sistem internet marketing dewasa ini. Yang paling mudah adalah
Anda tergabung dengan berbagai afiliasi dengan vendor besar. Bila Anda berhasil
mereferensikan pada orang lain untuk membeli barang vendor maka Anda bisa
mendapatkan porsi keuntungan. Dengan cara ini Anda bisa bekerja di rumah
dan mendapatkan uang tanpa perlu ikut membangun toko. Karena sifat internet
yang bisa diakses 24 jam, berarti Anda tetap bisa berjualan, sementara Anda
berada di rumah sedang tidur.
Multi Level Marketing
Sistem ini memungkinkan Anda untuk memiliki downline (anak buah binaan
Anda). Apabila downline menjual suatu produk maka Anda akan mendapatkan
komisi tertentu. Sistem ini terlihat menarik, namun Anda perlu berhati-hati
dengan penipuan berkedok MLM. Apabila suatu MLM hanya mendapatkan
uang dari perekrutan member, atau penjualan barang yang secara riil nilainya
jauh dibawah harga yang dibayarkan maka Anda perlu berhati-hati.
Business Leverage
Bisnis bisa membuat Anda menjadi kaya. Tetapi bisnis yang di-leverage akan
membuat Anda lebih kaya. Pengertian leverage (arti harafiahnya : pengungkit,
dongkrak) adalah memanfaatkan sumber daya yang sudah ada untuk
mendapatkan hasil yang jauh lebih besar. Misalnya Anda menjual udang segar,
Anda bisa memanfaatkan limbah udang untuk dibuat tepung atau Anda bisa
menjual udang dalam bentuk bakso, udang kering, restoran seafood, dll. Dengan
hanya menggunakan satu sumber daya Anda bisa mendapatkan hasil jauh lebih
banyak.
Investasi
Dengan investasi Anda menempatkan sejumlah modal tertentu dalam instrumen
investasi, dan kemudian Anda akan mendapatkan return atau keuntungan
sejumlah tertentu.
Perhatikan apa saja yang Anda beli. Hampir semua yang Anda beli akan
berkurang nilainya. Anda baru saja membeli handphone model terbaru. Satu
bulan saja harganya akan turun. Anda membeli barang elektronik, komputer,
selesai Anda bayar dan menjadi milik Anda, saat itu pula harganya sudah turun.
Anda membeli pakaian, dalam waktu paling lama 5 tahun saja, pakaian yang
Anda beli dengan harga cukup mahal tersebut, kemungkinan sudah menjadi
kain pengepel lantai. Barangkali yang Anda beli dan harganya bertambah hanya
rumah dan tanah tempat tinggal Anda.
Bila Anda ingin kaya, belilah barang seperti yang dibeli orang kaya. Membeli
barang mewah? Bukan, berbelanja barang mewah adalah satu sisi yang terlihat
dari gaya belanja orang kaya. Tetapi ada satu sisi lain, yaitu barang belanjaan
yang menghasilkan uang. Barang belanjaan yang di kemudian hari nilainya
bertambah.
Jika Anda makan di restoran fast food, orang kaya membeli saham perusahaan
fast food. Jika Anda membeli poster penyanyi ngetop, orang kaya membeli karya
seni. Jika Anda membeli bakso, Orang kaya membeli resep bakso dan menjualnya
pada Anda semangkok demi semangkok.
Begitulah mengapa orang kaya tetap kaya, bahkan semakin kaya, karena mereka
selalu melakukan hal yang membuat mereka kaya, yaitu berinvestasi. Mereka
membeli barang yang nilainya akan meningkat.
Mungkin Anda membantah. “Mereka punya uang kok, sedang saya tidak punya. Tentu
saja mereka bisa sedang saya tidak bisa.” Rahasianya adalah orang kaya membeli
peluang. Orang kaya tidak membeli pada saat harganya sudah tinggi. Mereka
menjualnya jika harganya sudah tinggi. Ide utama yang ingin diungkapkan di
sini adalah Anda sudah bekerja keras, menabung, dan menghemat sudah menjadi
gaya hidup Anda, kini saatnya Anda menyisihkan sedikit uang yang berhasil
Anda simpan untuk menghasilkan lebih banyak lagi. Gunakan uang tersebut.
Tetapi alih-alih membeli barang yang pada akhirnya tidak memiliki nilai, belilah
barang yang nilainya meningkat. Budayakan kebiasaan untuk membeli barang
yang meningkat nilainya. Mulailah dari sekarang membeli barang yang bisa
memberikan Anda uang.
Ada banyak instrumen investasi yang tersedia untuk Anda, seperti reksadana,
emas, saham, valuta asing, properti, barang koleksi, obligasi, bahkan beberapa
bank dan lembaga keuangan sudah memunculkan produk investasinya sendiri.
Anda perlu mencermatinya sebelum Anda melakukan investasi.
1. Berinvestasilah jika Anda memiliki uang lebih. Ada banyak orang yang nekat,
mereka masih memiliki utang, tetapi tidak menggunakan penghasilannya
untuk membayar utang malah menanamkan uangnya dalam investasi.
Harapannya adalah hasil dari investasi ini dapat digunakan untuk
membayar utang. Sekali terantuk batu, habislah dia.
2. High Risk High Return. Setiap investasi memiliki resiko. Ada yang kecil
dan ada yang besar. Biasanya investasi yang memiliki tingkat return tinggi
memiliki resiko lebih besar. Cermati dan pelajari resiko ini. Apakah Anda
sudah siap menanggungnya. Pilih yang paling cocok untuk Anda. Jika
Anda masih berusia muda dan belum memiliki tanggungan, mungkin jenis
investasi yang cukup beresiko seperti saham cocok untuk Anda. Ingatlah bahwa tidak semua investasi cocok untuk Anda.
3. Don’t put all your eggs in one basket. Sebar dan diversifikasikan investasi Anda.
Dengan cara ini Anda juga menyebar resiko. Jika satu investasi tidak berhasil,
Anda masih memiliki yang lain. Mungkin uang Anda belum cukup untuk
bermacam-macam investasi, lagipula Anda baru mengenal investasi. Untuk
Anda, ada paradigma lain, put your egg in one basket and watch it carefully.
Masukkan uang Anda dalam investasi yang Anda kenal betul. Misalnya
Anda memiliki background otomotif, belilah saham otomotif. Dengan
demikian Anda sudah memiliki pengetahuan tentang dunia otomotif yang
membuat Anda bisa mengantisipasi naik turunnya harga saham tersebut.
4. Pelajari setiap produk investasi dengan seksama. Siapa yang mengeluarkan
dan menjamin produk investasi tersebut. Jika Anda diajak berinvestasi
dalam suatu bisnis. Pelajari bisnisnya, bagaimana ia bisa memberi Anda
return. Ada suatu pepatah, if it is to good to be true, then it is to good to be
true. Ada banyak tawaran investasi yang menggiurkan, menjanjikan return
puluhan kali berlipat-lipat dari bunga bank. Hati-hati, jangan sampai Anda
terjebak, kemungkinan hal tersebut merupakan penipuan berupa money
game. Sudah banyak kasus yang terjadi, pertama-tama investor akan dibuai
oleh mengalirnya bunga setiap bulan, tetapi setelah beberapa lama, seretlah
pembayarannya. Perusahaanya kabur, dan Anda tinggal gigit jari. Secara
logika, kalau dia bisa memberikan return begitu besar mengapa ia perlu
mengajak Anda. Sama seperti dukun palsu, bisa menggandakan uang, bisa
tepat lima nomor, kalau benar demikian kenapa ia tidak gunakan sendiri.
Ya, memang itu pekerjaannya, mengajak Anda “berinvestasi”.
5. Banyak orang menganggap dirinya investor, tetapi sebenarnya mereka
tidak lebih baik dari seorang penjudi. John Scott, seorang psikiater dan
penasehat investasi, di dalam bukunya Mind Over Money menjelaskan
tentang hubungan investasi dan psikologi. Banyak orang yang kehilangan
uang dan melihat pasar saham sebagai ajang spekulasi. Hal ini disebabkan
dorongan emosional yang berkaitan dengan uang muncul dalam perilaku
berinvestasi. Keinginan untuk cepat kaya, serakah, ketakutan tidak
mendapatkan apapun, akan mengakibatkan kerugian bagi investor. Dengan
demikian sebaiknya Anda mengendalikan emosi Anda saat berinvestasi.
Banyak orang yang takut atau enggan untuk berinvestasi. Ada beberapa alasan
yang bisa mengakibatkannya, “Saya belum memiliki modal untuk berinvestasi. Saya
belum siap untuk terjun dalam investasi. Saya takut dengan resikonya.”
Tidak setiap orang harus berinvestasi dalam bentuk uang untuk menjadi
kaya. Perhatikan sekeliling Anda. Di kota Anda, ada tidak dokter yang sangat
laris? Ada tidak wirausaha yang sukses? Pasti ada. Sebenarnya yang terjadi,
mereka telah melakukan investasi. Sekarang mereka memetik hasilnya. Mereka
menginvestasikan waktu, tenaga dan juga uang ke dalam pendidikan mereka.
Jangan lupa, lakukan investasi pada diri Anda sendiri. Pendidikan adalah
investasi terbesar dalam hidup Anda.
Anda juga tidak perlu menjadi investor kelas kakap supaya bisa menjadi kaya.
Banyak orang beranggapan kalau mereka harus memiliki banyak uang sebelum
berinvestasi. Mereka beranggapan bahwa investasi hanya milik orang kaya.
Tetapi jika Anda berpikir seperti itu, tentu saja Anda tidak akan kaya. Mulailah
investasi dari sekarang, saat Anda hanya memiliki sedikit.
Keuntungan berinvestasi sedikit demi sedikit adalah Anda menanggung resiko
sesuai kemampuan Anda. Setiap investasi memilki resiko. Misalkan Anda saat
ini hanya memiliki 1 juta rupiah dan menginvestasikannya, maka Anda hanya
memiliki resiko sebesar 1 juta rupiah tersebut. Bayangkan kalau Anda menabung
sedikit demi sedikit dan sampai bisa menabung sebesar 100 juta rupiah.
Kemudian Anda investasikan semuanya, resiko yang harus Anda tanggung akan
sangat besar. Dengan investasi sedikit demi sedikit, Anda akan semakin dapat
menanggung resiko yang semakin besar seiring kemampuan Anda.
Anda dapat memulai investasi dengan langkah sederhana, yaitu hanya dari uang
receh. Misalnya Anda menyisihkan uang makan siang Anda setiap hari Rp 10.000
dengan membawa bekal dari rumah. Setiap bulan Anda dapat menyisihkan Rp
300.000, yaitu Rp 3,6 juta setahun. Dalam 30 tahun dengan tingkat pengembalian
10% uang Anda akan bertumbuh menjadi Rp 3,6 juta x 164,494 = 592,2 juta. Anda
akan dapat mencapai tujuan Anda hanya dengan uang receh.
Jadi Anda tidak perlu kuatir harus memiliki uang dalam jumlah besar. Yang
perlu Anda lakukan adalah memulainya dengan menginvestasikan seberapapun
rupiah yang Anda miliki.
Anda bebas menggunakan berbagai jenis tumpangan yang ada. Semakin banyak
Anda memiliki tumpangan Anda akan semakin cepat menjadi kaya. Anda hendaknya bisa memilih jenis tumpangan yang sesuai untuk Anda. Camkan
juga bahwa setiap jenis tumpangan memiliki resikonya sendiri-sendiri.

0 comments:

  © Blogger template 'A Click Apart' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP  

User-Agent: * Allow: /