Welcome

Bismillah ar-rahman ar-rahim
Assalamualaykum wr wb

Site ini berisi tentang prinsip universal dalam mengejar kekayaan,
diambil dari buku "Running to Riches" karya Didik Wijaya

Selamat membaca

Note: Cara membacanya anda bisa lihat dari categori
bagi yang ingin memiliki bukunya bisa di cari di toko buku di kota anda
bagi yang ingin membeli secara online. silakan hubungi www.escaeva.com
bagi yang ingin mendownload silakan klik disini

Thursday, May 1, 2008

PENDAHULUAN

Bismillah ar-rahman ar-rahim

Running to Riches

“The world is full of abundance and opportunity, but far too many people come to
the fountain of life with a sieve instead of a tank car...a teaspoon instead of a steam
shovel. They expect little and as a result they get little.”
- Ben Sweetland


Jika Anda menanyakan kepada setiap orang yang Anda jumpai, “Apakah Anda
ingin menjadi kaya?”, hampir setiap orang akan menjawab “Ya”. Jika ada yang
menjawab tidak, kemungkinan orang tersebut tidak waras atau orang itu memang
sudah meninggalkan keduniawian. Hidup ini sudah berkembang sedemikian
kompleks, sehingga hampir tidak mungkin kita bisa hidup tanpa memiliki uang.
Hampir semua yang ada di hidup ini harus dibeli dengan uang. Mungkin hanya
sinar matahari saja yang masih gratis. Untuk hidup layak saja di masa sekarang
memerlukan jumlah uang yang lebih banyak lagi di banding beberapa tahun
lalu.
Tidak ada yang salah dengan menjadi kaya. Setiap orang berhak untuk hidup
berlimpah. Merupakan kebahagiaan bagi setiap orang untuk bisa memberikan
sesuatu bagi orang yang dicintai. Apa yang Anda rasakan kalau Anda tidak bisa
menyekolahkan anak seperti cita-citanya? Tidak bisa memberikan sesuatu pada
orang yang Anda cintai membuat peran Anda sebagai orang tua atau kekasih
kurang utuh.
Secara alamiah manusia selalu berusaha untuk berkembang. Manusia selalu
memiliki keinginan untuk maju. Kekayaan juga bisa membantu kita untuk lebih
maju dalam hidup. Orang yang hidup dalam kemiskinan, cenderung lebih sulit
untuk mengembangkan diri. Boro-boro untuk mengenyam pendidikan, untuk
makan saja sulit. Jika memiliki uang, kita akan mudah memilih pendidikan,
setinggi yang diinginkan, mau pilih di sini atau di luar negeri, atau Anda bisa
memilih travelling untuk merasakan pengalaman menakjubkan yang berharga.
Anda bisa berargumentasi bahwa kita tidak perlu banyak uang untuk hidup,
secukupnya saja. Argumentasi tersebut sah-sah saja. Itu adalah pilihan.
Mengapa repot-repot memikirkan usaha untuk memiliki uang lebih banyak?
Bukankah selama ini Anda ataupun orang tua Anda atau saudara Anda lainnya
tidak pernah memikirkan hal tersebut, dan semuanya lancar-lancar saja. Rejeki
pasti selalu ada. Benar. Tetapi ingatlah, zaman sudah berubah. Di bawah ini akan
saya cantumkan beberapa alasan mengapa Anda perlu dan terpaksa mencari
uang lebih banyak lagi. Alasan-alasan ini menunjukkan bahwa Anda perlu
menata masa depan mulai dari sekarang.
1. Dengan kemajuan di bidang kedokteran, harapan hidup menjadi lebih
lama. Berarti Anda membutuhkan biaya hidup cukup besar setelah
pensiun. Katakanlah Anda pensiun umur 55 tahun, kemudian Anda masih
hidup sampai usia 70 tahun, Anda masih memerlukan biaya hidup selama
15 tahun. Cukupkah uang pensiun Anda untuk hidup nyaman di hari tua
Anda? Biasanya ini bukan persoalan di negara berkekerabatan tinggi seperti
Indonesia, dimana orang tua menjadi tanggungan anak di masa tuanya.
Tetapi bayangkanlah kondisi perekonomian saat anak Anda saat dewasa.
Kehidupan anak Anda di masa mendatang tentu lebih sulit daripada masa
sekarang. Tentunya Anda tidak ingin menjadi beban bagi mereka. Semakin
lama Anda hidup semakin banyak uang yang Anda butuhkan. Selain itu
Anda tentunya ingin pensiun dengan nyaman - retire in style - seperti yang
didambakan orang-orang. Bayangkan jika Anda pensiun nanti, seberapa
nyaman Anda bisa menikmati sisa hidup.
2. Jika Anda sakit-sakitan di masa tua, siap-siaplah mengeluarkan biaya besar.
Di Indonesia, penyakit degeneratif seperti penyakit kanker, kardiovaskuler,
diabetes dan stroke semakin meningkat dipacu oleh perubahan gaya hidup
akibat modernisasi. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga menunjukkan
penyakit kardiovaskuler ini sebagai penyebab kematian telah meningkat
dari urutan ke-11 (1972), ke urutan ketiga (1986) dan menjadi penyebab
kematian utama 1992, 1995, dan 2001. Perawatan dan penyembuhan
penyakit degeneratif ini dijamin bisa menguras dompet Anda.
3. Anda perlu memikirkan apakah Anda aman dari PHK, kehilangan
pekerjaan, atau bangkrutnya bisnis. Apakah Anda yakin hal tersebut tidak
akan terjadi pada Anda? Jika tidak, Anda perlu memikirkan dengan apa
hidup dalam 6 bulan ke depan apabila hal tersebut terjadi. Jika Anda tidak
memiliki tabungan, Anda bisa membayangkan apa yang akan terjadi.
4. Apa yang terjadi bila kecelakaan, sakit, atau bahkan kematian menimpa diri
Anda? Juga kemungkinan dari bencana alam. Apakah Anda sudah bersiap
diri dengan dana darurat?
5. Apakah Anda memiliki buah hati? Bersiaplah untuk membayar biaya hidup
anak. Salah satu pengeluaran terbesar dalam keluarga adalah biaya hidup
anak.
6. Anda juga harus bersiap membayar biaya pendidikan anak Anda. Mulai
dari Pra-sekolah, TK, SD, SMP, SMU, kuliah S1, dan mungkin S2. Dan
berapa buah hati Anda? Satu, dua, tiga atau lebih?
7. Jika Anda memiliki anak perempuan, dia akan tumbuh menjadi gadis yang
cantik dan kemudian Anda harus mempersiapkan biaya perkawinan putri
Anda.
8. Jika Anda masih lajang - baik pria atau wanita - Anda juga perlu
mempersiapkan dana untuk hari besar Anda, yaitu pernikahan. Apalagi
jika Anda membiayai sendiri biaya pernikahan Anda dan bulan madunya.
9. Dengan buruknya kualitas, kenyamanan dan keamanan transportasi umum,
Anda mungkin berpikir untuk membeli mobil.
10. Bila belum memiliki rumah, pasti Anda akan mempertimbangkan untuk
membelinya. Pengeluaran untuk rumah biasanya menjadi porsi terbesar
dari pengeluaran dalam jangka waktu lama. Berapa lama Anda mengambil
KPR ? 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun? Hal ini akan mempengaruhi cara Anda
menabung, membayar biaya-biaya lain, dan sebagainya.
11. Kebanyakan dari kita ingin mewariskan sesuatu pada ahli waris (baik
anak ataupun keluarga)? Apakah Anda ingin mewariskan utang pada anak
cucu Anda? Tentu tidak.
Ok, Anda berhak untuk menjadi kaya dan Anda juga ingin menjadi kaya. Mungkin
saat ini Anda malah bertanya-tanya “Apakah saya bisa menjadi kaya?“
Pertanyaan ini bisa dijawab dengan gampang. Semua orang bisa menjadi kaya.
Orang pintar bisa menjadi kaya. Orang bodoh bisa juga menjadi kaya. Orang
yang secara fisik cantik dan tampan bisa menjadi kaya. Dunia juga mengijinkan
orang yang tampangnya berantakan menjadi kaya. Orang yang kuat bisa menjadi
kaya. Orang sakit-sakitan pun bisa menjadi kaya. Dunia tidak memilih. Jika ada
orang lain di kota Anda yang menjadi kaya, Anda juga bisa melakukannya.
Problemnya adalah banyak orang yang tidak pede untuk menjadi kaya. Banyak
mitos-mitos tentang uang dan kekayaan yang mungkin mengundurkan niat
Anda untuk menjadi kaya. Mitos-mitos ini tersebar secara kultural di masyarakat,
seperti “Uang sulit dicari”, “Anda harus punya uang untuk mendapatkan uang”,
“Uang adalah sumber segala kejahatan”. Mitos-mitos ini benar adanya – dalam satu
sisi. Yang lebih penting lagi adalah bagaimana kita mengartikannya dan melihat
sisi yang lain. Janganlah menelan bulat-bulat sebuah mitos, karena jika demikian
mitos ini yang akan menghalangi Anda menjadi kaya. Dengan mengubah
pandangan Anda tentang mitos uang secara lebih positif akan membantu usaha
Anda menjadi kaya.
Pertanyaannya sekarang adalah “Bagaimana caranya supaya saya bisa menjadi
kaya?”
Ada banyak cara untuk menjadi kaya. Antara lain orang akan mengatakan cara
cepat untuk menjadi kaya adalah dengan memenangkan undian, kuis, membeli
saham dan valuta asing dan berharap harganya melonjak, mendapatkan proyek
bisnis besar, mendapatkan warisan, kawin dengan orang kaya, atau melakukan
kejahatan yang tentu saja melanggar hukum - jauhkan diri Anda dari cara
terakhir ini.
Memang benar semua cara di atas bisa membuat Anda kaya. Namun tidak
semua orang mendapat kesempatan itu. Dalam kenyataannya, dunia memiliki
lebih banyak pekerja daripada investor, tidak semua orang bisa bermain saham,
tidak semua orang berani menanggung resiko berbisnis atau berinvestasi, tidak
semua orang memiliki orang tua kaya sehingga bisa memberi warisan, tidak
semua orang bisa menjadi Cinderella, tidak semua orang bisa menang undian.
Pendek kata, sebagian besar dari kita - memang benar adanya - adalah orang
biasa, kalangan pekerja biasa.
“Namun adakah kesempatan untuk menjadi kaya bagi orang biasa?” Jawabnya ada,
sesungguhnya setiap orang bisa menjadi kaya.
Caranya adalah Anda harus mengetahui dan memahami satu-satunya prinsip
untuk menjadi kaya. Satu-satunya? Ya. Anda tidak salah baca. Prinsip ini sangat
sederhana. Begitu sederhana tetapi tidak semua orang menjalankannya.
Menjadi kaya - secara materi - ditentukan hanya oleh dua faktor, yaitu penghasilan
dan pengeluaran. Sumber-sumber penghasilan disini misalnya gaji, bonus,
THR, warisan, hasil usaha atau hibah. Sedangkan pengeluaran berupa apa saja
yang Anda konsumsi, baik untuk makan, pakaian, dan lain sebagainya. Setelah
penghasilan dikurangi dengan pengeluaran, maka sisanya adalah Surplus, yaitu
kekayaan Anda, yang bisa berwujud uang atau barang. Atau malah Minus, yang
biasanya ditutup dengan utang.
Penghasilan - Pengeluaran = Surplus (Minus)
Dari persamaan matematika sederhana di atas, kita dapat mengambil kesimpulan
sederhana, yaitu prinsip utama dalam menuju kekayaan yaitu :
“hasilkan lebih banyak daripada yang Anda keluarkan”.
Sederhana bukan? Ingat prinsip ini baik-baik. Prinsip ini adalah satu-satunya
cara untuk menuju kekayaan. Tidak ada yang lain. Semakin besar surplus, yaitu
perbedaan antara penghasilan dan pengeluaran Anda akan semakin kaya.
Berani tebak, sebagian besar dari Anda akan berkata. “Masa sih. Nggak mungkin.
Bertahun-tahun saya bekerja, juga masih begini-begini saja”. Anda mungkin tidak
menyadari bahwa sebenarnya Anda sudah memiliki cukup penghasilan untuk
membuat Anda kaya. Jika Anda bisa membeli buku ini, sedikitnya Anda masih
memiliki uang lebih untuk dibelanjakan.
“Lalu mengapa saya tidak kaya?” Anda hanya tidak menggunakan uang Anda
dengan sebaik-baiknya. Hidup adalah tentang pilihan. Jadi jika Anda sekarang
dalam kondisi tongpes atau berutang, dapat ditebak sebagian besar terjadi karena
Anda membuat keputusan yang salah. Ambil contoh sederhana saja. Setiap kali
Anda mendapat kenaikan gaji atau bonus, Anda kemanakan tambahan uang
tersebut? Apakah Anda meng-upgrade gaya hidup Anda dengan membeli ponsel
baru, pakaian baru? Karena penghasilan tambahan sudah dipakai maka Anda
tidak bisa lagi mengakumulasi kekayaan.
Mungkin Anda berpikir, Anda tidak bisa menjadi kaya karena tidak punya
kesempatan menjadi kaya. Kenyataannya, setiap orang memulai bekerja pada
usia 20 atau paling lambat 30-an, sedikitnya Anda memiliki waktu 30-40 tahun
sebelum pensiun, atau lebih lama lagi jika Anda masih sehat. Dari 30 atau 40
tahun tersebut, masa sih tidak ada masa dimana Anda cukup berlimpah.
Seseorang pendiri perusahaan besar di Indonesia pernah mengatakan kita selalu
mengalami 7 tahun masa panen dan 7 tahun masa paceklik. Sayangnya, banyak
orang di masa panen malah menghambur-hamburkan, sehingga saat musim
paceklik miskin lagi.
Sekali waktu, ngobrolah dengan pedagang asongan, ibu-ibu yang berjualan pecel
di pasar atau bapak-bapak yang memikul buah-buahan yang lewat di depan
rumah Anda. Tanyakanlah berapa penghasilannya dalam sehari. Kemudian
tanyakan kepada Anda sendiri – berapa gaji Anda yang berlipat-lipat besarnya
dibanding mereka.
Jadi, jangan katakan Anda tidak menghasilkan cukup uang. Mungkin yang terjadi
sebenarnya adalah Anda menghabiskan terlalu banyak uang. Kebanyakan orang
tidak sadar akan kondisi keuangan mereka sekarang. Dengan begitu bagaimana
mereka berhadapan dengan kondisi keuangan di masa depan. Banyak orang
tidak tahu uang mereka digunakan untuk apa saja, sampai di akhir bulan mereka
mendapati saldo mereka habis.
Contoh di atas hanyalah sekedar ilustrasi untuk menunjukkan bagaimana Anda
bisa menjadi kaya. Buku ini akan mengajak Anda menjelajahi dunia keuangan
Anda. Buku ini akan menunjukkan bagaimana menghasilkan lebih banyak
daripada yang Anda keluarkan. Anda akan dapat menerapkan tips yang terdapat
dalam buku ini dengan mudah. Anda bisa menjadi kaya dengan cara yang
sederhana, tapi memerlukan waktu lama. Cara yang ditunjukkan dalam buku
ini adalah cara tradisional yang membutuhkan disiplin dan keinginan yang kuat.
Bagi Anda yang mencari cara instan untuk menjadi kaya, boleh dibilang Anda
keliru membeli buku.

0 comments:

  © Blogger template 'A Click Apart' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP  

User-Agent: * Allow: /